TANGERANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mengungkapkan, 70 persen dari dua juta penduduk di wilayah ini belum mempunyai fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK). Minimnya fasilitas MCK itu sebagian besar terdapat di daerah pantai utara (pantura).
Semisal di Kecamatan Kresek, Kronjo, Pakuhaji, dan Mauk. Terbatasnya fasilitas MCK yang dimiliki warga disebabkan oleh kesadaran warga yang masih rendah. Masyarakat belum menganggap penting keberadaan MCK bagi kesehatan. Padahal, MCK sangat memengaruhi kondisi sanitasi di lingkungan masyarakat.
Fasilitas MCK yang minim dapat menyebabkan warga terserang berbagai macam penyakit, salah satunya adalah diare. ''Kita juga selalu mengadakan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,'' kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Tangerang, Yulia Iskandar, Selasa (25/3).
Mengatasi masalah itu, Dinkes menggulirkan program dana stimulan untuk mengajak warga membangun MCK. Stimulan diberikan Dinkes kepada masyarakat dalam bentuk pemberian dana untuk pembangunan MCK. Dengan demikian, masyarakat dapat berperan aktif dalam pembangunan fasilitas MCK ini.
Selain itu, Dinkes juga berupaya memprogramkan pembuatan batas atau dinding sumur yang ada di lingkungan masyarakat. Pasalnya, sebagian besar lubang sumur yang ada di lingkungan masyarakat sejajar dengan permukaan tanah, sehingga air kotor dari permukaan tanah bisa masuk ke sumur. ''Sumur harus memiliki cincin atau dinding pembatas.''
Yulia tidak menyebutkan berapa anggaran yang dibutuhkan dalam program stimulan ini. ''Program stimulan pada 2008 ini akan segera dimulai.'' Tahun lalu, Dinkes sudah membangun 60 unit MCK di permukiman warga.
Saat ini, setiap puskesmas yang ada di Kabupaten Tangerang sudah dilengkapi dengan klinik sanitasi. Klinik tersebut diharapkan dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya MCK dan meminimalisasi timbulnya penyakit akibat rendahnya sanitasi.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Arif Wahyudi, mengatakan, permasalahan kesehatan merupakan salah satu prioritas yang harus segera diatasi oleh Bupati Tangerang, Ismet Iskandar, yang baru saja dilantik. ''Pelayanan dan sarana kesehatan bagi masyarakat harus ditingkatkan.''
Selain itu, lanjut Arif, Pemkab juga perlu segera menangani masalah lain yang tidak kalah penting, yaitu persoalan pangan. ''Kebutuhan pangan bagi masyarakat harus terjamin,'' kata Arif. Dana yang dimiliki pemkab untuk menangani masalah kesehatan dan pangan harus diefektifkan.
sumber: Republika Online
edisi: 26 Maret 2008
Semisal di Kecamatan Kresek, Kronjo, Pakuhaji, dan Mauk. Terbatasnya fasilitas MCK yang dimiliki warga disebabkan oleh kesadaran warga yang masih rendah. Masyarakat belum menganggap penting keberadaan MCK bagi kesehatan. Padahal, MCK sangat memengaruhi kondisi sanitasi di lingkungan masyarakat.
Fasilitas MCK yang minim dapat menyebabkan warga terserang berbagai macam penyakit, salah satunya adalah diare. ''Kita juga selalu mengadakan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,'' kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Tangerang, Yulia Iskandar, Selasa (25/3).
Mengatasi masalah itu, Dinkes menggulirkan program dana stimulan untuk mengajak warga membangun MCK. Stimulan diberikan Dinkes kepada masyarakat dalam bentuk pemberian dana untuk pembangunan MCK. Dengan demikian, masyarakat dapat berperan aktif dalam pembangunan fasilitas MCK ini.
Selain itu, Dinkes juga berupaya memprogramkan pembuatan batas atau dinding sumur yang ada di lingkungan masyarakat. Pasalnya, sebagian besar lubang sumur yang ada di lingkungan masyarakat sejajar dengan permukaan tanah, sehingga air kotor dari permukaan tanah bisa masuk ke sumur. ''Sumur harus memiliki cincin atau dinding pembatas.''
Yulia tidak menyebutkan berapa anggaran yang dibutuhkan dalam program stimulan ini. ''Program stimulan pada 2008 ini akan segera dimulai.'' Tahun lalu, Dinkes sudah membangun 60 unit MCK di permukiman warga.
Saat ini, setiap puskesmas yang ada di Kabupaten Tangerang sudah dilengkapi dengan klinik sanitasi. Klinik tersebut diharapkan dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya MCK dan meminimalisasi timbulnya penyakit akibat rendahnya sanitasi.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Arif Wahyudi, mengatakan, permasalahan kesehatan merupakan salah satu prioritas yang harus segera diatasi oleh Bupati Tangerang, Ismet Iskandar, yang baru saja dilantik. ''Pelayanan dan sarana kesehatan bagi masyarakat harus ditingkatkan.''
Selain itu, lanjut Arif, Pemkab juga perlu segera menangani masalah lain yang tidak kalah penting, yaitu persoalan pangan. ''Kebutuhan pangan bagi masyarakat harus terjamin,'' kata Arif. Dana yang dimiliki pemkab untuk menangani masalah kesehatan dan pangan harus diefektifkan.
sumber: Republika Online
edisi: 26 Maret 2008